Minggu, 01 April 2012

apa itu ka'bah ?

Kabah adalah bangunan suci
Muslimin yang terletak di
kota Mekah didalam Masjidil
Haram. Ia merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah shalat bagi umat
Islam diseluruh dunia. Selain
itu, merupakan bangunan
yang
wajib dikunjungi atau
diziarahi pada saat musim haji dan
umrah. Kabah berbentuk
bangunan
kubus yang berukuran 12 x 10
x 15 meter. Kabah disebut
juga dengan nama Baitullah atau
Baitul Atiq (rumah tua) yang
dibangun dan dipugar pada
masa Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail setelah Nabi Ismail
berada di Mekah atas perintah Allah. Kalau kita membaca Al-
Qur’an surah Ibrahim ayat 37
yang berbunyi, “Ya Tuhan
kami, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-
tanaman didekat rumah
Engkau (Baitullah) yang
dihormati, ya Tuhan kami
(yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada
mereka dan beri rezkilah
mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka
bersyukur.” kalau kita membaca ayat diatas, kita bisa
mengetahui
bawah Kabah telah ada
sewaktu Nabi Ibrahim AS
menempatkan istrinya Hajar
dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Jadi Kabah telah ada
sebelum Nabi Ibrahim AS
menginjakan kakinya di
Mekah. Pada masa Nabi
Muhammad
SAW berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat
menjadi Rasul, bangunan ini
direnovasi kembali akibat
banjir yang melanda kota
Mekah pada saat itu. Sempat
terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah
ketika hendak meletakkan
kembali Hajar Aswad namun
berkat hikmah Rasulullah
perselisihan itu berhasil
diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah,
dan
tanpa ada pihak yang
dirugikan. Pada zaman
Jahiliyyah sebelum
diangkatnya Rasulullah SAW menjadi Nabi sampai
kepindahannya ke kota
Madinah, Kabah penuh
dikelilingi dengan patung-
patung yang merupakan
Tuhan bangsa Arab, padahal Nabi
Ibrahim AS yang merupakan
nenek moyang bangsa Arab
mengajarkan tidak boleh
mempersekutukan Allah,
tidak boleh menyembah Tuhan selain
Allah yang Tunggal, tidak ada
yang menyerupai-Nya dan
tidak beranak dan
diperanakkan. Setelah
pembebasan kota Mekah, Kabah akhirnya dibersihkan
dari patung-patung tanpa
kekerasan dan tanpa
pertumpahan darah.
Selanjutnya bangunan ini
diurus dan dipelihara oleh Bani Sya’ibah sebagai pemegang
kunci Kabah dan administrasi
serta pelayanan haji diatur
oleh
pemerintahan, baik
pemerintahan khalifah Abu Bakar , Umar bin Khattab ,
Utsman bin Affan , Ali bin Abi
Thalib , Muawwiyah bin Abu
Sufyan,
Dinasti Ummayyah, Dinasti
Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah
Turki, sampai saat ini yakni
pemerintah kerajaan Arab
Saudi yang bertindak sebagai
pelayan dua kota suci, Mekah
dan Madinah. Pada zaman Nabi Ibrahim AS
dan Nabi Ismail AS pondasi
bangunan Kabah terdiri atas
dua pintu dan letak pintunya
terletak diatas tanah, tidak
seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi.
Namun ketika renovasi Kabah
akibat bencana banjir pada
saat
Rasulullah SAW berusia 30
tahun dan sebelum diangkat menjadi Rasul, karena
merenovasi Kabah sebagai
bangunan suci harus
menggunakan harta yang
halal
dan bersih, sehingga pada saat itu terjadi kekurangan biaya.
Maka bangunan kabah dibuat
hanya satu pintu serta ada
bagian Kabah yang tidak
dimasukkan kedalam
bangunan Kabah yang dinamakan Hijir Ismail yang
diberi tanda setengah
lingkaran pada salah satu sisi
Kabah. Saat
itu pintunya dibuat tinggi
letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa
memasukinya. Karena suku
Quraisy merupakan suku atau
kabilah yang sangat
dimuliakan oleh bangsa Arab.
Karena agama Islam masih baru dan baru saja dikenal,
maka Nabi SAW
mengurungkan niatnya untuk
merenovasi kembali Kabah
sehingga ditulis dalam sebuah
hadits perkataan beliau: “Andaikata kaumku bukan
baru saja meninggalkan
kekafiran, akan Aku
turunkan
pintu Kabah dan dibuat dua
pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail kedalam Kabah”,
sebagaimana pondasi yang
dibangun oleh Nabi Ibrahim.”
Jadi kalau begitu Hijir Ismail
termasuk bagian dari Kabah.
Makanya dalam bertawaf kita diharuskan mengelilingi Kabah
dan Hijir Ismail. Hijir Ismail
adalah tempat dimana Nabi
Ismail AS lahir dan diletakan
di
pangkuan ibunya Hajar. Ketika masa Abdurahman bin
Zubair memerintah daerah
Hijaz, bangunan Kabah dibuat
sebagaimana perkataan Nabi
SAW atas pondasi Nabi
Ibrahim AS. Namun karena terjadi
peperangan dengan Abdul
Malik bin Marwan, penguasa
daerah Syam, terjadi
kebakaran pada Kabah akibat
tembakan pelontar (Manjaniq) yang dimiliki pasukan Syam.
Sehingga Abdul Malik bin
Marwan yang kemudian
menjadi khalifah, melakukan
renovasi kembali Kabah
berdasarkan bangunan hasil renovasi Rasulullah SAW pada
usia 30 tahun bukan
berdasarkan pondasi yang
dibangun Nabi Ibrahim AS.
Dalam sejarahnya Kabah
beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari
peperangan dan umur
bangunan. Ketika masa
pemerintahan
khalifah Harun Al Rasyid pada
masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah
berencana untuk merenovasi
kembali kabah sesuai dengan
pondasi Nabi Ibrahim dan
yang
diinginkan Nabi SAW, namun segera dicegah oleh salah
seorang ulama terkemuka
yakni Imam Malik karena
dikhawatirkan nanti
bangunan suci itu dijadikan
masalah khilafiyah oleh penguasa
sesudah beliau dan bisa
mengakibatkan bongkar
pasang Kabah. Maka sampai
sekarang ini bangunan Kabah
tetap sesuai dengan renovasi khalifah Abdul Malik bin
Marwan sampai sekarang
Hajar Aswad Hajar Aswad
merupakan batu
yang dalam agama Islam
dipercaya berasal dari surga. Yang pertama kali
meletakkan
Hajar Aswad adalah Nabi
Ibrahim AS. Dahulu kala batu
ini memiliki sinar yang terang
dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin
lama sinarnya semakin
meredup dan hingga akhirnya
sekarang berwarna hitam.
Batu ini memiliki aroma
wangi yang unik dan ini merupakan
wangi alami yang dimilikinya
semenjak awal
keberadaannya. Dan pada saat
ini batu Hajar Aswad tersebut
ditaruh disisi luar Kabah sehingga mudah bagi
seseorang
untuk menciumnya. Adapun
mencium Hajar Aswad
merupakan sunah Nabi SAW.
Karena beliau selalu menciumnya setiap saat
bertawaf. Dan sunah ini
diikuti
para sahabat beliau dan
Muslimin. Makam ibrahim
Makam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim AS
sebagaimana banyak orang
berpendapat. Makam Ibrahim
merupakan bangunan kecil
terletak disebelah timur
Kabah. Di dalam bangunan tersebut
terdapat batu yang
diturunkan
oleh Allah dari surga bersama-
sama dengan Hajar Aswad. Di
atas batu itu Nabi Ibrahim AS berdiri disaat beliau
membangun Kabah bersama
sama puteranya Nabi Ismail
AS. Dari zaman dahulu batu
itu
sangat terpelihara, dan sekarang ini sudah ditutup
dengan kaca berbentuk kubah
kecil. Bekas kedua tapak kaki
Nabi Ibrahim AS yang
panjangnya 27 cm, lebarnya
14 cm dan dalamnya 10 cm masih
nampak dan jelas dilihat
orang. Multazam Multazam
terletak antara Hajar
Aswad dan pintu Kabah
berjarak kurang lebih 2 meter. Dinamakan Multazam karena
dilazimkan bagi setiap muslim
untuk berdoa di tempat itu.
Setiap doa dibacakan di
tempat
itu sangat diijabah atau dikabulkan. Maka disunahkan
berdoa sambil menempelkan
tangan, dada, dan pipi ke
Multazam sesuai dengan hadist
Nabi SAW yang diriwayatkan
sunan Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senja kuning