Minggu, 01 April 2012

Cinta Sejati Kepada Allah

Cinta Sejati Kepada Allah

Usai peperangan, tatkala Rasulullah Saw. Beristirahat tertidur di bawah sebuah pohon rindang, sementara pedangnya disangkutkan di sebatang pohon tersebut, tiba-tiba menghampirlah seorang musuh! Dan tatkala sang musuh menyadari bahwa Nabi sedang lengah terlelap ketiduran, diambilnya pedang Nabi serta Nabi pun dibangunkannya secara serentak! Sambil mengacungkan pedang, menggertaklah si musyrikin yang merasa posisinya di atas angin: ”Siapakah gerangan kini yang mampu
merintangiku memotong lehermu, ya Muhammad?
Di tempat yang cukup sunyi yang terpencil dari lasykarnya; menghadapi gertakan semacam itu,
lantas Nabi menjawab dengan hati tenang dan
lantang: “Allah! Ucapan
Allah tersebut benar-benar melontar dari hati nurani yang bersih penuh keyakinan dan kecintaan sejati terhadap Dzat Yang
Maha Transenden.
Bervibrasi dari getar
lidahnya yang fasih, lantas
beresonansi di segenap
ufuk, disegenap tafril, di segenap bukit berbatuan
yang menjulang gersang,
di segenap helai-helai
daun, bahkan di segenap
kalbu makhluk, termasuk
kalbu sang musuh yang tengah mengacungkan
pedang kepada Nabi.
Dengan usapan “Allah” ke
lubuk jiwa yang paling
dalam, telah berhasil
melepaskan pedang mengancam dari jari-
jemari musyrikin yang
tiba-tiba gemetar kehilangan daya.
Maka, dihadapan musuh
yang tengah dalam keadaan mati-kutu itu, dengan tenang Nabi memungut pedangnya sendiri, seraya balik mengacungkannya sambil bertanya dengan penuh wibawa: “Kini siapakah gerangan yang mampu merintangiku andai ku penggal batang lehermu di tempat ini?” Tentu saja sang musuh yang masih kafir tersebut cuma bisa menjawab: ” Ti-ti tidak seorangpun jua pun!”
Jawaban kosong penuh
kegugupan dari seorang
yang tidak memiliki pelindung Dzat Yang Maha
Transeden, yaitu Allah
`Azza wajalla! Sebaliknya
Nabi yang maksum, begitu
mudah memaafkan manusia yang pernah berniat membunuh dirinya, merendahkan dirinya, mengkhianati dirinya, semata-mata karena mengikuti jejak Gusti-nya, ialah Gusti Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengampun. !

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senja kuning